Rakyat Bangsa Papua Barat BOIKOT apa pun Perayaan yang merupakan atas
nama NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Karena, mereka adalah
Penjajah yang hidup diatas tumpukan darah kami.
Sudah setengah
abad lebih kita dipaksa memiliki ideologi dan nasionalisme Indonesia
yang tidak pernah diwariskan atau dilahirkan oleh leluhur kita. Kita
tahu, kita tidak pernah dimasukan, apalagi ikut serta, dalam sejarah proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Bangsa Papua tidak pernah ada
dalam sejarah pembentukan negara yang bernama Indonesia. Oleh karena
itu, sudah saatnya kita bersikap menolak! Menolak segala manipulasi dan
hegemoni kolonial Indonesia.
Rakyat Bangsa West Papua yang ada di atas teritori West Papua, maupun
diluar West Papua, agar tidak ikut serta menyukseskan, apalagi
merayakan, kemerdekaan Indonesia.
Sebagai bangsa yang bermartabat, kita juga tetap menghargai dan tidak mengganggu perayaan kemerdekaan mereka (bangsa Indonesia) pada 17 Agustus mendatang. Dan sebaliknya, Indonesia harus menghargai sikap bangsa Papua untuk boikot HUT RI (Rpublik Indonesia) di West Papua.
Bangsa Papua memiliki sejarah kemerdekaannya sendiri tanpa Indonesia. Dengan demikian, rakyat tidak lagi dihasut, dibodohi, atau disogok untuk terlibat secara terus menerus dalam perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
Sudah waktunya kita menunjukkan sejarah yang benar kepada penguasa kolonial Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia bahwa bangsa Papua siap untuk bernegara sendiri, berlandaskan pada ideologi dan nasionalismenya sendiri. Penolakan terhadap pendudukan kolonial Indonesia dan segala praktek penjajahannya harus dilakukan dengan sikap boikot tanpa kekerasan.
Kita harus mengakhiri!
SALAM SATU JIWA DALAM PERJUANGAN.
Sebagai bangsa yang bermartabat, kita juga tetap menghargai dan tidak mengganggu perayaan kemerdekaan mereka (bangsa Indonesia) pada 17 Agustus mendatang. Dan sebaliknya, Indonesia harus menghargai sikap bangsa Papua untuk boikot HUT RI (Rpublik Indonesia) di West Papua.
Bangsa Papua memiliki sejarah kemerdekaannya sendiri tanpa Indonesia. Dengan demikian, rakyat tidak lagi dihasut, dibodohi, atau disogok untuk terlibat secara terus menerus dalam perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
Sudah waktunya kita menunjukkan sejarah yang benar kepada penguasa kolonial Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia bahwa bangsa Papua siap untuk bernegara sendiri, berlandaskan pada ideologi dan nasionalismenya sendiri. Penolakan terhadap pendudukan kolonial Indonesia dan segala praktek penjajahannya harus dilakukan dengan sikap boikot tanpa kekerasan.
Kita harus mengakhiri!
SALAM SATU JIWA DALAM PERJUANGAN.
0 Komentar