Foto: Ponnack |
(SPP)--Bandung_ Posisi saat ini kami Bangsa West Papua sangat jelas
Bahwa, dari seluruh lapisan komponen Bangsa Papua kami berada di medan perang
perjuangan politik kami Bangsa West Papua Barat sehingga, sangat tidak mungkin
bagi kami Bangsa Papua akan lari dari kenyataan perang politik kami ini. Dan
kebenaran sejarah Sang Bintang Kejora punya kami Bangsa Papua ! Dan suka tidak
suka, senang tidak senang, mau atau tidak mau, dalam proses pengawalan Agenda
Politik suci kami '' PAPUA MERDEKA '' saat ini kami tidak bisa bersikap
'' munafik.'' Taidak dapat di pungkiri Bahwa, pergerakan perjuangan
politik kami Rakyat Bangsa Papua Barat hampir setengah abat lebih ini isunya
memang mendunia saat ini namun, kami Rakyat Bangsa Papua Barat tidak bisa
bangga dengan itu, karna kenyataan hari ini kami bukan berada dalam negara kami
West Papua ! Kami masih di medan perjuangan politik kami dan, kami di
perhadapkan dengan dua induk pokok masalah secara garis besar kami sebutkan
seperti yang kita lihat bersama di depan kita yang pertama :
'' Kita Rakyat Bangsa Papua Barat di perhadapkan dengan
Proses pemusnahan GENOCIDA Secara sistematis.''
dan yang ke dua :
'' Kami di jajah oleh pemerintah kolonialisme Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan menggunakan sistem pemerintahannya, atas kami Bangsa
Papua dan wilayah kami dari Sorong sampae Merauke (West Papua).
Dari dua pokok masalah secara garis besar yang kami sebutkan
dengan penulisan kami ini, tidak mengurangi rasa hormat Kami seperti yang kita
cium dan kita ketahui bersama tentu kolonialisme Indonesia punya berbagai
macam jenis kapitalisme, dalam sistem pemerintahan miliknya dan militerisme
sebagai temboknya. Dan Pemerintah Kolonial Indonesia juga mempunya tuan yaitu,
Imperialisme asing. Dan ini bukan menjadi masalah utama dalam perlawanan
perjuangan akan politik kami Bangsa Papua Barat oleh kita terhadap musuh
tetapi, yang menjadi problem dalam pergerakan perjuangan politik kami Rakyat
Bangsa Papua Barat hari ini adalah '' proses Pemusnahan Genocida terhadap kami
Bangsa Papua hari ini sedang atas kami Bangsa Papua dari atas Tanah air kami
sendiri West Papua. Maka untuk mengakhiri Genocida dan semua tangisan cucuran
dara dan air mata ini kita tidak bisa santai atau mungkin menaru harapan dan
semacamnya kepada apapun dan siapapun. Kita benar, dengan isu kita ''Hak
Menetukan Nasib Sendiri (Self Determinations) sebagai solusi demokratis dengan
berdasarkan Hak-hak demokratik kita sebagai Bangsa Papua Barat tujuannya
yang akan merujuk pada ''Reverendum'' yang Legal sesuai mekanisme dunia
Internasional yang sudah di akui dan berlaku sesuai dengan piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Sehingga untuk kita saat ini dalam pergerakan perjuangan
politik kita Bangsa Papua Barat untuk menuju ke titik akhir, terutama mulai
saat ini kita melibatkan para Roh pendahului kita Bangsa Papua yang gugur
dalam medan perjuangan politik kita Papua di setiap saat kita melangkah dalam
pergerakan perjuangan politik kita Bangsa papua saat ini.
Kemudian yang berikut saat ini juga kita sama-sama buang
pemikiran dangkal ! Lalu satukan pikiran pada tujuan intinya kita lepas
dari negara kesatuan republik indonesia dan fokus kita pada kerja dan
perkembangannya dengan posisi dan kapasitas kita baik secara individu,
kelompok, atau Organisa dengan tetap fokus memisakan diri dari Indonesia !!
Kita Rakyat Bangsa Papua Barat sebagai umat manusia yang
paling mulia seperti bangsa-bangsa lain di dunia tentu kita menghargai
dan menghormati kepada dunia internasional terutama negara-negara di kawasan
Pasifik dari 7 Negara yang telah mengangkat dan mendesak dunia terutama PBB
saat sidang majelis umum PBB di Genewa Amerika belum lama ini terkait dengan
sikon dan isu Pelangaran Ham dan isu Hak Menentukan Nasib Sendiri (Self
Determinations) sekaligus memperkenalkan kepada dunia/ dan atau PBB akan wadah kita Bangsa Papua sebagai badan Representatif (ULMWP) terkait yang akhirnya
saat ini menjadi berita terseksi di dunia internasional seperti saat ini kita
liat dan kita ikuti bersama bahwa, mulai dari berbagai kalangan beberapa negara
dengan berani bermunculan dan soroti Indonesia terkait berita-berita tadi, dalam
hal ini isu pelangaran Ham berat di Papua dan Isu Self Determinations sebagai
keinginan para leluhur kita dan, kita saat ini Bangsa Papua. Patut kita
Bangsa Papua apresiasi atas kemajuan perkembangan politik kita ini serta
menghargai dan menghormati karna itu luar bisa hebat karena ada pergerakan dari
dalam hingga itu semua bisa terjadi. dan tetap fokus pada kemajuan itu dan
terus sama-sama kita mendorong supaya ke tingkat yang lebih jauh lagi (Akhiri)
!
Dan dengan situasi ini kita boleh bangga, kita boleh senang,
kita boleh, ketawa, dan mungkin kita merasa hebat, hura-huru dan semacamnya
mungkin..?? Tidak bisa dan itu lucu !! Dalam situasi ini juga kami
tidak bisa bersantai atau kami bersikap berharap dan menunggu tidak bisa ! Kami
tidak bisa berharap dan gantungkan kepada siapapun, dan pada apapun dan atau
dengan perkembangannya politik kita saat ini tidak bisa. Kita belum mengakhiri
perjuangan politik kita kita harus sadar Bahwa musuh juga beserta kita dalam
1x24 jam setiap saat bersama kita Bangsa Papua dimana pun kami berada saat ini.
Waktunya kita Bangsa Papua saat ini yang masih hidup
memaksakan untuk mempercepat arus gerak pergerakan perjuangan politik
kita ini supaya kencang, kalau arus gerak itu kencang otomatis sampai di
tempat tujuan dengan cepat. Kalau melambat tentu sebelum sampai di tempat
tujuan akan kandas di tengah jalan dan selanjutnya akan seperti apa itu
terlihat kabur dan, siapapun pasti tidak inginkan yang kayak begitu. Tidak ada
lagi tersembunyi diantara kita sesama Orang Papua saat ini, dari Sorong Sampae
Merauke kita adalah Rakyat Bangsa Papua Barat dengan teritori Negara kita
sebentar ini West Papua. Kami mengingatkan kembali kepada kita sesama
Bangsa Papua Bahwa, Pandangan dan sebutan pemerintah Negara kesatuan Republik
Indonesia terhadap kita Bangsa Papua sampai saat ini kita Bangsa Papua masih
dianggap primitif, kami masih dianggap bodoh, kami masih dianggap belum bisa
apa-apa, kami disebut monyet, atau kera, kami diberi cap-cap konyol seperti
berikut : Gerakan pengaco keamanan GPK, Orang tak di kenal OTK, Oknum tidak
bertanggung jawab OTB, TPN/OPM di identikkan separatis, makar, teroris dan
cap'' konyol yang tidak logis lainnya. Jadi hal-hal konyal ini ditujukan kepada
kita semua Bangsa Papua. Yang kami maksud kita sesam Orang Papua dari Sorong
sampae Merauke yang saat ini kita masih hidup bernafas dan apapun
kapasitas kami saat ini entah Ko, gubernur, bupati, dpr, dokter, mantri guru
TNI/POLRI Suster, ibu guru pns mahasiswa, pelajar, bapak/ ibu semua cap-cap konyol
itu ditujukan kepada kita Orang asli Papua oleh pemerintah indonesia melalui
pengetahuan ajaran sistem pemerintahannya dan itu berlaku untuk kita Orang
Papua maka kalau kami di bunuh seperti binatang dari atas kita punya Tanah
sendiri itu masuk akal karena kita binatang buruan yang harus dubunuh untuk
dimusnakan dan dimakan.
Jadi saat ini juga, apapun kapasitas kami hari ini selama
bersama kolonial indonesia semua kita Orang asli Papua atau kita (Bangsa Papua).
Kita sesungguhnya adalah Makar, separatis, TPN-PB./OPM MONYET, TERORIS PENGACO
ULMWA itu adalah kita Rakyat Bangsa Papua Barat.
Sehingga fokus kita tetap pada Rel perjuangan politik kita
Bangsa Papua Untuk HAK MENENTUKAN NASIP SENDIRI
sebagai solusi demokratis.
0 Komentar