foto Helena tinex kobogau |
JAKARTA, SPM - Seorang
pemuda yang baru saja kehilangan pekerjaan datang ke rumah seorang
pendeta tua. Sang pemuda bersahabat baik dengan pendeta tua tersebut.
Pemuda itu berteriak-teriak
memanggil pendeta sambil mengeluh mengenai masalah yang menimpanya,
"Pendeta...Pendeta aku banyak mengalami masalah dalam hiduhku dan
sekarang aku hehilangan pekerjaan. Mengapa bisa begini?"
Karena pendeta sedang belajar di
dalam ruangan dan tidak mendengar suaranya, maka si pemuda menjadi
kalap. Ia mengepalkan tinjunya sambil berteriak, "Pendeta berkata Tuhan
akan selalu menolong, tetapi mengapa aku seperti ini ?"
Mendengar ada suara ribut-ribut
diluar, pendeta tua pun berjalan keluar. Ia mengucapkan sesuatu dan
menanti tanggapan si pemuda. Tetapi si pemuda itu tidak mendengar apa
yang dikatakan oleh pendeta tua.
Masih diam di tempatnya, si pemuda bertanya, "Pendeta berkata apa?" Sambil
duduk di sebuah bangku kayu, pendeta itu mengucapkan sesuatu, tetapi si
pemuda masih belum bisa mendengar apa yang dikatakannya. Akhirnya ia
pun mendekati pendeta dan duduk disampingnya.
Pendeta menepuk pundaknya dengan lembut sembari berkata, "Anakku, di
dalam kekalapan karena masalah hidup, terkadang kita tidak bisa
mendengar suara Tuhan, seolah-olah Dia tidak peduli terhadap kita,
tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Tuhan kadang berbisik, sehingga
kita perlu mendekat kepadaNya untuk bisa mendengarkan suaraNya."
Pemuda itu tertegun mendengar kata-kata pendeta dan akhirnya ia pun mengerti. Seperti
pemuda di atas, kita pun seringkali kalap dengan banyaknya kesulitan
hidup. Kita berteriak dan protes kepada Tuhan mengapa Ia membiarkan
kita. Kita menginginkan jawaban berupa jalan keluar secepat mungkin.
Tetapi ketika kita tidak mendapatkan jawaban itu, kita berpikir bahwa
Tuhan tidak mendengar atau Ia sedang menghukum kita. Tahukah bahwa
seringkali Tuhan diam atau kadang berbicara dengan suara yang sangat
lembut bahkan berbisik ?
TujuanNya melakukan itu supaya kita dapat mengambil waktu untuk datang
dan mendekat kepadaNya, berdiam di dalam hadiratNya. Di saat seperti
itulah kita dapat mendengarkan suaraNya dengan jelas.
Apakah saat ini Anda sedang berteriak-teriak kepada Tuhan atau bahkan
marah karena seolah-olah Tuhan tidak mendengarkan seruanmu?
Sungut-sungut dan kekalutan tidak akan mendatangkan jalan penyelesaian.
Hanya satu yang perlu Anda lakukan, hampirilah Tuhan, duduk diam dalam
hadiratNya sebagaimana Maria duduk di dekat kaki Yesus untuk
mendengarkan Dia.
Tinggalkan sejenak kesibukan dan
masalah-masalah yang membuat Anda merasa lelah, karena Tuhan rindu untuk
berbicara kepada Anda. Di dalam hadiratNya Anda akan mendapatkan
jawaban serta damai sejahtera yang melimpah. Tuhan Yesus memberkati. (Helena kbg).
0 Komentar