(SPP)_Jakarta__Kolonialisme
adalah salah satu upaya penguasaan atas suatu daerah atau wilayah oleh negara
penguasa untuk memperluas daerahnya atau wilayahnya.
Penguasaan
daerah tersebut umumnya dilakukan secara PAKSA terhadap masyarakat publik pada
umumnya. Demi kepentingan para elit
politik, yang ingin mengusai daerah atau wilayah tersebut dengan mencari
keuntungan yang sebesar-sebesarnya untuk negara induk kolonial Indonesia.
Dari
implementasi kebijakkan menjadi perubahan kebijakkan politik yang melibatkan
serangkaian inisiatif kebijakan selama periode berjalanya masa jabatan politik
oleh para penjabat atau elit politik pemerintah kolonial Indonesia.
Negara
kolonial Indonesia mempunyai kepentingan kolonialis dalam mejalankan praktek
politik kapitalis untuk melindungi kepentingan imperalis oleh para militerisme
Indonesia.
Untuk
situasi saat ini di west papua seperti yang kita ketahui selama ini Jakarta
selalu memandang organisasi papua
merdeka (OPM) sebagai benalu di tubuh negara.
Jakarta beranggapan mau tidak mau, suka tidak suka organisasi itu harus
di padamkan dari akarnya. Pandangan ini bgi kami orang papua tidak masuk nalar
karena di papua tidak ada terorisme ataupun pemberontak. Di papua hanya ada orang yang sadar bahwa
tanah mereka di rampas, orang tua mereka dibunuh, hutan dan kekayaan alam
mereka di kuras habis-habisan kapitalisme yang di awasi ketat oleh militerisme
Indonesia yang juga menjadi kaki tangan negara-negara kapitalis. Selain itu,
mereka sadar bahwa kebenaran sejarah mereka telah dimanipulasi demi kepentingan
materi.
Jakarta
harus mencatat bahwa di belahan bumi manapun kesadaran perlawanan akan lahir
dari masyarakat pribumi, jika bangsa pribumi di perlakukan setengah bintang
oleh bangsa lain.
Kirnya kita sudah cukup mengetahui bahwa “ ACT OFF FREE CHOICE” Itu direkayasa menjadi ACT FREE OFF CHOICE, namun sejarah yang benar
adalah berdasarkn data dan fakta yang
obyektif dan akurat. Dapat kita ketahui bahwa dalam kebenaran sejarah menyatakan bahwa
perlakuan negara colonial Indonesia saat
penentuan pendapat rakyat (PEPERA) tidak sesuai dengan aturan standar
internasional (one vote one man) namun secara paksa di aneksasi untuk masuk ke
dalam bingkai NKRI dengan melakukan
pelanggaran HAM berat saat itu. Dimana situainya para orang tua kami di todong
dengan senjata oleh militer Indonesia saat itu sampai saat ini sejarah mencatat
dengan jelas.
Untuk saat ini di papua sedang ada dalam bingkai politik praktis
yang berkembang, di karenakan oleh situasi demokrasi di Papua pada umumnya.
Segalah cara akan dilakukan oleh para elit politik kapitalis dalam mencapai
hasil dari partai politik itu
sendiri. Saat ini yang dilakukan oleh
para elit politisi, secara tidak efektif untuk mencapai hasil politik yang
maksimal disetiap daerah di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat pada
umumnya.
Yang mereka lakukan adalah memanipulasi suara rakyat untuk
kepentingan individu alias kaki tangan para kapitalis negara kolonial Indonesia
saat ini dengan memutarbalikkan ketidakadilan menjadi kebenaran dalam pandangan
elit politik rupiah menjadi solusi para
elit untuk membujuk masyarakat pada umumnya,
( OAP ) Orang asli papua maupun non Papua.
Persiapan Pilkada serentak yang akan dilakukan tahun 2017
mendatang dimasa periode jabatan 2017-2022
mendatang, saat ini setiap kabupaten dipapua ada dalam semaraknya pesta
demokrasi para kolaborator elit-elit budak
kapitalis NKRI.
Melihat dari peta politik saat ini, papua saat ini dalam
skenario para imperialis, kapitalis NKRI, hanya merendam isu papua merdeka, maka
terbentuklah ideologi munafik untuk memandang kearah situasi dimana ( OAP) orang asli papua sedang
sedang sekarat oleh militer Indonesia
saat ini dan dimana orang papua sendiri berseruh menuju kemerdekaan untuk
membentuk suatu bangsa dan bernegara diatas tanah sendiri. Yang menghambat
perjuangan kemerdekaan papua adalah para kolaborator elit-elit papua. Tidak jauh
pula para kolaborator elit kaki tangan negara Indonesia, dimana sedang
berlomba-lomba untuk mencapai kepentingan individu bukan kepentingan masyarakat
umumnya, masyarakatlah yang menjadi objek dan masyarakat pulah menerima pahit manisnya penderitaan dibawa kepemimpinan
otoriter diktaktor kaki tangan para kolaborator imperialis kapitalis negara
Indonesia ini. Yang terjadi salah satunya jayawijaya.
Masyarakat wamena jayawijaya bersama wakil bupati jayawijaya Jhon Banua |
Masyarakat
jayawijaya harus betul-betul memahami alur politiknya yang sedang
dibangun, hingga masyarakat tidak salah memilih demi masa depan wamena dan
papua yang damai dan sejahtera.
Alur
politik para elit politik kolaborator itu perlu diikuti baik dan lebih detail oleh
masyarakat Papua pada umumnya .
Seluruh
rakyat bangsa papua harus betul-betul memahami alur politik saat ini, figur
pemimpin yang betul-betul merakyat dan berpegang pada prinsip kebenaran demi
tanah air papua dan nilai-nilai orang
asli papua sendiri umumnya ( POPULIS ).
Lihat alur langkah politik yang dibangun kaki tangan kolaborator para kapitalis kolonial
Indonesia umumnya dengan situasi pesta demokrasi dipapua saat ini.
Rencana pembangunan yang telah tertundah beberapa bulan yang
lalu, salah satunya ( MAKO BRIMOB ) dampak
besar akan terjadi disepegunungan tengah papua, ketika masyarakat tidak
memahami alur peta politik yang sedang dibangun ini, maka papua kedepan akan
terhambat dengan perjuangan yang sedang dilakukan oleh para patriot bangsa
papua saat ini.
Mahasiswa harus menjadi tongkat kekuatan masalah papua, dimana
peran seorang mahasiswa mengontrol dinamika sosial politik yang terjadi ditingkat
nasional dan internasional, dan permasalahan yang harus di pahami oleh
mahasiswa itu sendiri dengan wawasan intelektualnya, dan peran tokoh
intelektualnya perlu menganalisis kondisi dan situasi papua dalam berbagai
bidang permasalahan baik dalam segi (sosial, ekonomi, politik dan budaya) akhir-akhir
ini.
Kesadaran
perlu dibangun oleh orang papua sendiri, dan para intelektual yang sedang
membangun lokasi politik dikalangan para mahasiswa tidak pada watak yang dibangun
oleh figur marheanisme yang terstruktur di negara ini.
Ketika kita sadar akan jati diri kita sebagai
orng aasli papua yang sedang ada dalam badan legislatif atu judiktif hrus
menyadari akan hal tersebut diatas, karena hal tersebut diatas mempunyai dampak
yang sangat besar bagi kehidupan kita sebagai manusia papua seutuhnya. Maka dalam
hal ini bagi kita yang sedang ada dalam kursi legislatif ataupun yudiktif mempunyai peran penting dalam mendukung
perjuangan papua merdeka apalagi, saat ini situasi sangat memanas dan isu HAK
MENENTUKAN NASIB SENDIRI semakin mendunia maka dalam hal ini kita sebagai
manusia papua jangan menjadi judas atas tanah air kita sendiri namun kita harus
sadar untuk menjaga isu ini sampai kepada KEBEBASAN SEJATI BAGI ORANG PAPUA.
Jangan kita menjadi orang-orang yang
bertopengkan kebaikan padahal yang sebenarnya kita sendirilah yang merusak jati
diri kita sebagai orang papua. Jangan pula kita sendirilah yang merusakkan
kepercayaan rakyat kecil dan memanfaatkan situasi politik demi kepentingan
pribadi kita (Indivualitas) dan mengobankan nyawa-nyawa manusia papua yang
tidak berdosa.
Hai......Kau Elit Politik
dimanakah hatimu.....?
dimanakah rasa cintamu....?
dimanakah akal sehatmu....?
sehingga kau tega menjadikan rakyat kecil sebagai kelici percobaan demi memuaskan bualmu, keegoisanmu, kecuranganmu, dan kau memasang anjing-anjing peliharaanmu untuk menerkan si....miskin kecil yang tidak bersalah demi melindungi hatimu yang jahat itu.
(Helena Kobogau)
Oleh : Mawel
Ap wian |
0 Komentar