(SPP)_Bali _ Pada saat seseorang atau sekelompok orang memberikan stigma buruk kepadamu tentang apa yang selama ini kamu lakukan dan apa yang selama ini kamu perjuangkan, seakan akan kamu ini berjalan di atas kawat duri yang menusuk dari bawah .
Okelah dapat di terima jikalau engkau kaum awam yang mengatakan demikian karena kamu sudah terlalu lama bergelut di dalam ideologi yang di tanamkan secara terstruktur dan rapi sejak hari aneksasi itu, tetapi kamu tidak diam kamu selalu berusaha untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. kamu berjuang untuk mengetahuinya dengan belajar kembali dari awal, Berusaha mengaktifkan otak yang sudah lama di bekukan dengan pemikiran-pemikiran palsu ini.
SD, SMP, SMA, 12 tahun awal di lalui dengan perjuangan yang panjang guna mencapai apa yang di harapkan, yang adalah modal untuk melanjutkan ke perjuangan yang lebih rumit selanjutnya, nah tibalah waktunya di mana orang-orang akan memanggilmu dengan panggilan Mahasiswa, apalagi jika keputusanmu untuk melanjutkan Studi di tanah rantau yang jauh dari orang tua, kerabat, dan masyarakat di lingkungan lamamu. guna mengejar tujuan utamamu (ingin tahu), ingin mencari pengalam baru di kota studi yang baru dan dengan dengan status yang baru sebagai Mahasiwa yang mandiri.
Perjuanganmu untuk ingin tahu yang sebenarnya di mulai dari sini . Dari sinilah otak ini di paksa untuk berfikir, berfikir tentang keadaan sekitar , tentang apa yang sebenarnya terjadi selama ini dan sudah sejauh mana perkembangan dunia ini, setelah kamu pergi barulah kamu merasakannya perbedaan yang sangat signifikan di berbagai segi kehidupan baik itu Ekonomi, Politik, Budaya, Kesehatan, Pendidikan dan lain-lain yang sangat berbeda dengan daerah asalmu. Dari perbandingan-perbandingan itu muncullah beberapa pertanyaan yang terus datang dan selalu menggangu tidurmu;
- Apa sebenarnya yang terjadi ?
- Mengapa daerah kamu yang begitu sangat-sangat kaya dengan sumberdaya alamnya sangat ketinggalan jauh bahkan dapat dikatakan sangat buruk untuk pelayanan masyarakatnya ?
- siapa yang dapat kamu salahkan (pemerintah, masyarakat, mahasiswa pemilik modal) atau siapa ?
Dari situlah kamu sadar dan kamu tidak mau terus-menerus seperti ini. Kamu mengambil keputusan untuk berjuang memperebutkan apa yang selama ini di ambil dan dicuri dari kamu dan dari rakyat Papua. Kamu berjuang dengan cara dan bakat yang ada yang di berikan TUHAN kepada kamu hingga kamu mendapatkannya, dan perjuanganmu hari ini tidak akan berhenti di sini tatapi akan terus berlanjut dari generasi ke generasi hingga mencapai kesejahteraan yang hakiki untuk seluruh rakyat Papua.
#Kesimpulan;
Ditulis Oleh : Salah Seorang Mahasiswa Papua Asal Kota Studi Bali
0 Komentar